Studi Sebut Perjalanan Luar Angkasa Picu Pengeroposan Tulang pada Sejumlah Astronaut
Calgary - Sebuah study mengenai tulang keropos pada 17 astronaut yang ada di Stasiun Luar Angkasa Internasional memberi pengetahuan yang lebih komplet mengenai dampak perjalanan ruangan angkasa dalam tubuh manusia dan beberapa langkah yang bisa kurangi kekeroposan itu. Agen Slot Terpercaya
Hasil study keropos tulang itu sebagai pengetahuan penting mendekati peluang visi masa datang luar angkasa yang berambisi --Reuters memberitakan seperti diambil dari Di antara, Minggu (3/7/2022).
Mesin Slot Terbaik di Casino Slot Online King88bet
Riset ini kumpulkan data baru mengenai pelapukan tulang pada astronaut yang disebabkan karena keadaan gravitasi micro di ruangan angkasa dan seberapa jauh kepadatan mineral tulang bisa didapat kembali di bumi.
Study ini mengikutsertakan 14 astronaut pria dan tiga wanita, rerata berumur 47 tahun, yang tugasnya sekitar di antara empat sampai 7 bulan di luar angkasa, dengan rerata sekitaran lima bulan 15 hari.
Satu tahun sesudah kembali lagi ke bumi, beberapa astronaut rerata memperlihatkan pengurangan kepadatan mineral tulang 2,1 % di tulang kering --salah satu tulang kaki sisi bawah-- dan kemampuan tulang menyusut 1,3 %. Sembilan astronaut tidak alami rekondisi kepadatan mineral tulang sesudah penerbangan luar angkasa, alami kehilangan tetap.
" kami mengetahui jika astronaut alami keropos tulang pada penerbangan luar angkasa periode panjang. Apa yang baru mengenai riset ini ialah kami ikuti astronaut sepanjang setahun sesudah perjalanan ruangan angkasa mereka untuk pahami apa dan bagaimana tulang sembuh," kata profesor Kampus Calgary, Leigh Gabel, seorang periset olahraga yang disebut penulis khusus riset itu, yang diedarkan minggu ini di jurnal Scientific Report.
"astronaut alami keropos tulang yang berarti sepanjang 6 bulan penerbangan luar angkasa --kehilangan yang kita prediksikan terjadi ke orang dewasa yang lebih tua sepanjang dua dasawarsa di bumi, dan mereka cuma mengembalikan sekitaran 1/2 dari kehilangan itu sesudah setahun kembali lagi ke bumi," kata Gabel.
Keropos tulang muncul karena tulang yang umumnya menanggung beban di bumi tidak bawa beban di luar angkasa. Tubuh-badan antariksa perlu tingkatkan perlakuan penangkalan --praktik olahraga dan gizi-- untuk menolong menahan keropos tulang, kata Gabel.

Mga Komento
Mag-post ng isang Komento